Selasa, 11 Januari 2011

Relawan-Relwan Asing yang Berniat Buruk


Dalam beberapa tahun belakangan ini Negara kita sering sekali dilanda bencana alam, dari bencana tsunami, gempa bumi, banjir bandang sampai gunung meletus. Dengannya adanya bencana alam ini tentunya ada pula korbannya, dan korbannya pun bisa dibilang tidak sedikit. Banyaknya korban akibat bencana alam membuat tim - tim relawan di Indonesia kewalahan untuk mengurusinya, sehingga Negara – Negara asing berlomba-lomba untuk mengirimkan relawannya dari masing-masing Negaranya tersebut untuk membantu para korban bencana alam di Indonesia. Relawan asing ini pun sangat membantu dalam menangani para korban bencana alam, karena meraka yang dikirim pun merupakan orang-orang yang handal dalam menangani hal tersebut.
Namun ada yang disesalkan dari para relawan-relawan asing tersebut , sebab ada beberapa relawan asing yang berniat buruk terhadap negara tercinta kita ini. Relawan-relawan asing yang berniat buruk atau bisa disebut juga “para relawan nakal” ini selain membantu mereka juga punya misi tertentu, yaitu mereka ingin menggali dan memiliki potensial-potensial yang ada di tanah Indonesia ini untuk kepentingan dirinya sendiri atau bahkan untuk negaranya. Hal ini sungguh menkhawatirkan, pasalnya apa bila terus di biarkan seluruh  SDA di Indonesia bisa di miliki oleh orang asing. Semestinya para aparat-aparat dalam negeri bisa lebih peka dalam menangani hal tersebut.  
Dengan adanya masalah ini saya sebagai kaum muda dan generasi penerus bangsa berharap pemerintah harus bisa mengawasi para relawan-relawan asing yang sedang membantu para korban bencana alam, agar mereka tidak bisa melakukan niat buruk mereka yang bisa membuat Negara kita menjadi miskin. Dan saya juga berharap para relawan lokal juga harus bisa memiliki keahlian yang lebih handal agar Negara kita bisa mengurusi korban bencana alam dengan tanpa perlu bantuan dari Negara lain.
Demikian artikel tentang “Relawan-Relawan yang berniat buruk” ,semoga artikel ini bias menjadi info yan berguna bagi bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar